TUGAS
KELOMPOK
“PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
(Asuhan
Kebidanan Pada Masa Nifas)”
Disusun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran mikro
Dosen
Pengampu : Drs. Ahmad Sugandi, M.Pd
Disusun
Oleh:
Khusnul
Noviatun
PRODI D4 KEBIDANAN
STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN
TAHUN 2014
0 IDENTITAS
Nama mata kuliah : Asuhan kebidanan III (Nifas)
Bobot : 2 SKS
Penempatan : Semester III
Pokok Bahasan : Konsep dasar masa nifas
Prasarat : -
Pengajar : Khusnul Noviatun, Amd.Keb
A.
KOMPETENSI STANDART
Mahasiswa
mampu memahami konsep dasar masa nifas pada ibu post partum dalam profesinya
sebagai seorang bidan
B.
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa
dapat memahami dan menerapkan tentang masa nifas serta asuhan kebidanan yang
diberikan selama masa nifas
C.
INDIKATOR
1. Menjelaskan
tentang pengertian masa nifas
2. Menjelaskan
tentang tujuan asuhan masa nifas
3. Menjelaskan
peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas
4. Menjelaskan
tahapan masa nifas
5. Menjelaskan
kebijakan program nasional masa nifas
D.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan
pembelajaran umum
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
konsep dasar masa nifas.
2. Tujuan
pembelajaran khusus
a) Mahasiswa
mampu menjelaskan pengertian masa nifas
b) Mahasiswa
mampu menjelaskan tujuan asuhan masa nifas
c) Mahasiswa
mampu menjelaskan peran dan tanggung jawab dalam masa nifas
d) Mahasiswa
mampu menjelaskan tahapan masa nifas
e) Mahasiswa
mampu menjelaskan kebijakan program nasional masa nifas
3. Tujuan
latihan mengajar
a) Mahasiswa
mampu menguasai keterampilan dasar mengajar meliputi: membuka pelajaran,
menyajikan pelajaran, menutup pelajaran
b) Mahasiswa
mampu menggunakan media pembelajaran seperti: LCD, white board, laptop, power
point, spidol.
E.
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Tahap kegiatan
|
Estimasi waktu
|
Kegiatan
|
Metode
|
Media
|
|
Dosen
|
Mahasiswa
|
||||
Pendahuluan
|
5 menit
|
1. Memberi
salam pada mahasiswa sebelum kegiatan belajar dimulai dengan berdoa
2. Memperkenalkan
diri
3. Melakukan
apersepsi tentang konsep dasar masa nifas dengan memutarkan video pendek
4. Menjelaskan
tujuan pembelajajaran
|
1. Menjawab
salam
2. Mahasiswa
bedoa bersama-sama dan memperhatikan dengan seksama
3. Memperhatikan
ikut aktif dalam menyamakan persepsi tentang materi yang akan diterima
|
1.Ceramah
2.Tanya
jawab
|
1.LCD
2.White
board
3.Laptop
4.Power
point
5.spidol
|
Penyajian
|
40 menit
|
1. Menjelaskan
tentang pengertian masa nifas
a) Menanyakan
pengetahuan kepada mahasiswa tentang pengertian masa nifas
b) Menberi
penguatan atas jawaban mahasiswa
c) Mengklarifikasi
jawaban mahasiswa
d) Menyebutkan
sumber pustaka
2. Menjelaskan
tujuan masa nifas
a) Menanyakan
pengetahuan kepada mahasiswa tentang
tujuan masa nifas
b) Memberi
penguatan atas jawaban mahasiswa
c) Mengklarifikasi
jawaban mahasiswa
d) Menyebutkan
sumber pustaka
3. Menjelaskan
peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas
a) Menanyakan
pengetahuan kepada mahasiswa tentang peran dan tanggung jawab bidan dalam
masa nifas
b) Memberi
penguatan atas jawaban mahasiswa
c) Mengklarifikasi
jawaban mahasiswa
d) Menyebutkan
sumber pustaka
4. Menjelaskan
tahapan masa nifas
a) Menanyakan
pengetahuan kepada mahasiswa tentang tahapan masa nifas
b) Memberi
penguatan atas jawaban mahasiswa
c) Mengklarifikasi
jawaban mahasiswa
d) Menyebutkan
sumber pustaka
5. Menjelaskan
kebijakan program nasional masa nifas
a) Menanyakan
pengetahuan kepada mahasiswa tentang kebijakan program nasional masa nifas
b) Memberi
penguatan atas jawaban mahasiswa
c) Mengklarifikasi
jawaban mahasiswa
d) Menyebutkan
sumber pustaka.
|
1. Memperhatikan
penjelasan dosen
2. Menanyakan
hal-hal yang belum jelas di sela-sela penjelasan dosen dan memperhatikan
jawaban dosen
3. Menanggapi
penjelasan dosen
|
1. Ceramah
2. Tanya
jawab
|
1.LCD
2.White
board
3.Laptop
4.Power
point
5.spidol
|
Penutup
|
5 .
menit
|
1. Memberikan
kesempatan pada mahasiswa untuk bertanya
2. Mengevaluasi
dengan menanyakan kembali materi yang telah diberikan
3. menjawab
pertanyaan yang diajukan mahasiswa
4. Memberi
pertanyaan lisan
5. Menyimpulkan
secara singkat materi yang telah disampaikan
6. Salam
penutup
|
1. Mengajukan
pertanyaan
2. Menjawab
penjelasan dosen
3. Menjawab
salam
|
1. Ceramah
2. Tanya
jawab
|
1. LCD
2. White
board
3. Laptop
4. Power
point
5. spidol
|
F.
EVALUASI
Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan
dosen pada test lisan:
1. Jelaskan pengertian masa nifas!
2. Sebutkan tahapan masa nifas!
3. Berapa kali kunjungan masa nifas dilakukan ? jelaskan !
G.
LAMPIRAN
1. Lampiran
1 soal dan kunci jawaban
2. Lampiran
2 uraian materi
3. Lampiran
3 ppt media pembelajaran
Lampiran
1 Soal dan Kunci Jawaban
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian masa nifas!
2. Sebutkan tahapan masa nifas!
3. Berapa kali kunjungan masa nifas dilakukan ? jelaskan !
Kunci Jawaban :
1. Masa
nifas adalah masa setelah seorang ibu
melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang
umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu.
2. Tahapan masa
nifas adalah
Masa nifas terbagi menjadi tiga
tahapan, yaitu:
·
Puerperium dini adalah suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan
berjalan-jalan.
·
Puerperium
intermedial adalah suatu masa dimana kepulihan dari
organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam minggu.
·
Remote
puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih
dan sehat kembali dlam keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau
waktu persalinan mengalami komplikasi.
3. Kunjungan
masa nifas dilakukan sebanyak 4 kali kunjungan yaitu :
Kunjungan
|
Waktu
|
Tujuan
|
I
|
6 – 8 jam setelah
Persalinan
|
▪ Mencegah perdarahan masa nifas karena
atonia
uteri
▪ Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan, rujuk jika perdarahan
berlanjut.
▪ Memberikan konseling pada ibu/ salah satu
keluarga
bagaimana mencegah perdarahan pada masa
nifas
karena atonia uteri
▪ Pemberian ASI awal
▪ Melakukan hubungan antara ibu dengan bayi
baru
lahir
▪ Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah
hipotermi
▪ Jika petugas kesehatan menolong persalinan
ia harus
tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir
untuk 2 jam
pertama setelah kelahiran atau sampai ibu
dan bayi
dalam keadaan stabil.
|
2
|
6 hari
setelah
Persalinan
|
▪ Memastikan involusi uterus berjalan normal,
uterus
berkontraksi,fundus di bawah
umbilikus,tidak ada
perdarahan abnormal, tidak ada bau
▪ Menilai adanya tanda tanda demam, infeksi
atau
perdarahan abnormal
▪ memastikan ibu mendapatkan cukup makanan,
cairan dan istirahat
▪ Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tidak
memperlihatkan tanda tanda penyulit
▪ Memberikan konseling pada ibu tentang
asuhan
pada bayi,, tali pusat, menjaga bayi
tetap
hangat,dan merawat bayi sehari hari
|
3
|
2 minggu
setelah
Persalinan
|
▪ sama seperti 6 hari setelah persalinan
|
4
|
6 minggu
setelah
Persalinan
|
▪ Menanyakan pada ibu tentang penyulit
penyulit
yang ia
dan bayi alami
▪ Memberikan konseling untuk KB secara dini
|
Lampiran
2 Uraian Materi
ASUHAN KEBIDANAN III ( NIFAS )
A.
PENGERTIAN MASA NIFAS
· Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta
sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003: 03).
· Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6
minggu. (Abdul Bari,2000:122).
· Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang
dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan
waktu 6- 12 minggu. (Ibrahim C, 1998).
B.
TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS
Tujuan
masa nifas adalah:
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun
psikologik
2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi
masalah mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi,
kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
C.
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DALAM MASA
NIFAS
Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post
partum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :
1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan
kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa
nifas.
2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
4. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak
dan mampu melakukan kegiatan administrasi.
5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
6. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah
perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta
mempraktekkan kebersihan yang aman.
7. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan
diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses
pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama
periode nifas.
8. Memberikan asuhan secara professional.
Asuhan Masa Nifas Normal
1.
Kebersihan diri
a) Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
b) Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin
dengan sabun dan air
Pastikan bahwa ia mengerti untuk
membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu , dari depan ke belakang ,
baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Nasehatkan ibu untuk
membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
c) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembelut setidaknya
dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah di bawah matahari
atau diseterika.
d) Sarankan ibu
untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan
daerah kelaminnya.
e) Jika ibu memiliki luka episiotomi atau laserasi ,
sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.
2.
Istirahat
a)
Anjurkan ibu
untuk beristirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
b) Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan kegiatan rumah tangga
biasa perlahan lahan,serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi
tidur
c) Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal
:
-
Mengurangi jumlah asi yang diproduksi
-
Memperlambat proses involusi uterus dan
memperbanyak perdarahan
-
Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan
untuk merawat bayi dan dirinya sendiri
3. Latihan
a) Diskusikan pentingnya mengembalikan otot otot perut dan
panggul kembali normal Ibu akan merasa lebih kuat dan
ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi sakit pada
punggung.
b) Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap
hari sangat membantu seperti :
- Dengan tidur telentang dengan tangan disamping, menarik
otot perut selagi me- narik nafas, tahan nafas ke dalam dan angkat dagu ke dada
, tahan satu hitungan sampai lima .
rileks dan ulangi 10 kali.
- Untuk memperkuat tonus otot vagina ( kegel )
c) Berdiri dengan tungkai dirapatkan . kencangkan otot otot
pantat dan pinggul dan tahan sampai lima hitungan . kendurkan dan ulangi
latihan sebanyak 5 kali. Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk
setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan
sebanyak 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke – 6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak
30 kali.
4. Gizi
Ibu menyusui
harus :
a)
Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari
b)
Makan dengan
diet berimbang untuk mendapatkan protein , mineral dan vitamin yang cukup
c)
Minum
sedikitnya 3 liter air setiap hari ( anjurkan ibu untuk minum setiap kali
menyusui)
d)
Pil zat besi
harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin
e)
Minum kapsul
vitamin A ( 200.000 unit ) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya
melalui ASInya.
5. Perawatan
Payudara
a) Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
b) Menggunakan BH yang menyokong payudara
c) Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang
keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap
dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet.
d) Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24
jam . ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
e) Untuk menghilangkan nyeri dapat minum parasetamol 1 tablet setiap 4 – 6 jam.
f) Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI, lakukan
;
·
Pengompresan payudara dengan menggunakan
kain basah dan hangat selama 5 menit.
·
Urut payudara dari arah pangkal menuju
puting atau gunakan sisir untuk mengurut
payudara dengan arah “ z “ menuju
puting.
·
Keluarkan ASI
sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu menjadi lunak.
·
Susukan Bayi
Setiap 2-3 jam sekali . Apabila tidak dapat mengisa seluruh ASI keluarkan
dengan tangan
·
Letakkan kain
dingin pada payudara setelah menyusui
·
Payudara
dikeringkan.
6. Sanggama
Secara fisik aman untuk memulai
hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan 1
atau 2 jarinya ke dalam vagina tanpa
rasa nyeri . Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman
untuk memulai melakukan hubungan suami istri. Banyak budaya, yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai
masa waktu tertentu, misal setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan.
Keputusan bergantung pada pasangan yang
bersangkutan.
7. Keluarga
Berencana
·
Idealnya pasanganpasangan
harus menunggu sekurang kurangnya 2 tahun sebelum Ibu hamil kembali
·
Waktu yang
dianjurkan untyuk memulai kontrasepsi pada ibu yang menyusui
·
Waktu yang
dianjurkan untuk memulai kontrasepsi pada ibu yang tidak menyusui.
D.
TAHAPAN MASA NIFAS
Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
1. Puerperium dini
Suatu masa
kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.
2. Puerperium intermedial
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam minggu.
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam minggu.
3. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.
E.
KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL MASA NIFAS
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali
melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk :
1.
Menilai kondisi
kesehatan ibu dan bayi.
2. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan
kesehatan ibu nifas dan bayinya.
3.
Mendeteksi
adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu
nifas maupun bayinya.
Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas:
Kunjungan
|
Waktu
|
Tujuan
|
I
|
6 – 8 jam
setelah
Persalinan
|
▪ Mencegah perdarahan masa nifas karena
atonia
uteri
▪ Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan, rujuk jika perdarahan
berlanjut.
▪ Memberikan konseling pada ibu/ salah satu
keluarga
bagaimana mencegah perdarahan pada masa
nifas
karena atonia uteri
▪ Pemberian ASI awal
▪ Melakukan hubungan antara ibu dengan bayi
baru
lahir
▪ Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah
hipotermi
▪ Jika petugas kesehatan menolong persalinan
ia harus
tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir
untuk 2 jam
pertama setelah kelahiran atau sampai ibu
dan bayi
dalam keadaan stabil.
|
2
|
6 hari
setelah
Persalinan
|
▪ Memastikan involusi uterus berjalan normal,
uterus
berkontraksi,fundus di bawah
umbilikus,tidak ada
perdarahan abnormal, tidak ada bau
▪ Menilai adanya tanda tanda demam, infeksi
atau
perdarahan abnormal
▪ memastikan ibu mendapatkan cukup makanan,
cairan dan istirahat
▪ Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tidak
memperlihatkan tanda tanda penyulit
▪ Memberikan konseling pada ibu tentang
asuhan
pada bayi,, tali pusat, menjaga bayi
tetap
hangat,dan merawat bayi sehari hari
|
3
|
2 minggu
setelah
Persalinan
|
▪ sama seperti 6 hari setelah persalinan
|
4
|
6 minggu
setelah
Persalinan
|
▪ Menanyakan pada ibu tentang penyulit
penyulit
yang ia
dan bayi alami
▪ Memberikan konseling untuk KB secara dini
|
Referensi
Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2002, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Ibrahim, Christin S, 1993, Perawatan Keebidanan (Perawatan Nifas), Bharata
Niaga Media Jakarta
Pusdiknakes, 2003. Asuhan Kebidanan Post Partum. Jakarta: Pusdiknakes.
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Suherni, 2008. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.