khusnulnoviatun

khusnulnoviatun

Rabu, 29 Oktober 2014

perencanaan pembelajaran



TUGAS KELOMPOK
“PERENCANAAN PEMBELAJARAN
(Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas)”
Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran mikro
Dosen Pengampu : Drs. Ahmad Sugandi, M.Pd


Disusun Oleh:
Khusnul Noviatun


PRODI D4 KEBIDANAN
STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN
TAHUN 2014





0 IDENTITAS
Nama mata kuliah       : Asuhan kebidanan III (Nifas)
Bobot                          : 2 SKS
Penempatan                 : Semester III
Pokok Bahasan           : Konsep dasar masa nifas
Prasarat                       : -
Pengajar                      : Khusnul Noviatun, Amd.Keb
A.    KOMPETENSI STANDART
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar masa nifas pada ibu post partum dalam profesinya sebagai seorang bidan

B.     KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat memahami dan menerapkan tentang masa nifas serta asuhan kebidanan yang diberikan selama masa nifas

C.     INDIKATOR
1.      Menjelaskan tentang pengertian masa nifas
2.      Menjelaskan tentang tujuan asuhan masa nifas
3.      Menjelaskan peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas
4.      Menjelaskan tahapan masa nifas
5.      Menjelaskan kebijakan program nasional masa nifas

D.    TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Tujuan pembelajaran umum
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan konsep dasar masa nifas.

2.      Tujuan pembelajaran khusus
a)      Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian masa nifas
b)      Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan asuhan masa nifas
c)      Mahasiswa mampu menjelaskan peran dan tanggung jawab dalam masa nifas
d)     Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan masa nifas
e)      Mahasiswa mampu menjelaskan kebijakan program nasional masa nifas
3.      Tujuan latihan mengajar
a)      Mahasiswa mampu menguasai keterampilan dasar mengajar meliputi: membuka pelajaran, menyajikan pelajaran, menutup pelajaran
b)      Mahasiswa mampu menggunakan media pembelajaran seperti: LCD, white board, laptop, power point, spidol.
E.     KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Tahap kegiatan
Estimasi waktu
Kegiatan
Metode
Media
Dosen
Mahasiswa
Pendahuluan
5 menit
1.      Memberi salam pada mahasiswa sebelum kegiatan belajar dimulai dengan berdoa
2.      Memperkenalkan diri
3.      Melakukan apersepsi tentang konsep dasar masa nifas dengan memutarkan video pendek
4.      Menjelaskan tujuan pembelajajaran
1.   Menjawab salam
2.   Mahasiswa bedoa bersama-sama dan memperhatikan dengan seksama
3.   Memperhatikan ikut aktif dalam menyamakan persepsi tentang materi yang akan diterima
1.Ceramah
2.Tanya jawab
1.LCD
2.White board
3.Laptop
4.Power point
5.spidol
Penyajian
40 menit
1.   Menjelaskan tentang pengertian masa nifas
a)      Menanyakan pengetahuan kepada mahasiswa tentang pengertian masa nifas
b)      Menberi penguatan atas jawaban mahasiswa
c)      Mengklarifikasi jawaban mahasiswa
d)     Menyebutkan sumber pustaka
2.   Menjelaskan tujuan masa nifas
a)      Menanyakan pengetahuan kepada  mahasiswa tentang tujuan masa nifas
b)      Memberi penguatan atas jawaban mahasiswa
c)      Mengklarifikasi jawaban mahasiswa
d)     Menyebutkan sumber pustaka
3.   Menjelaskan peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas
a)      Menanyakan pengetahuan kepada mahasiswa tentang peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas
b)      Memberi penguatan atas jawaban mahasiswa
c)      Mengklarifikasi jawaban mahasiswa
d)     Menyebutkan sumber pustaka
4.   Menjelaskan tahapan masa nifas
a)      Menanyakan pengetahuan kepada mahasiswa tentang tahapan masa nifas
b)      Memberi penguatan atas jawaban mahasiswa
c)      Mengklarifikasi jawaban mahasiswa
d)     Menyebutkan sumber pustaka
5.   Menjelaskan kebijakan program nasional masa nifas
a)      Menanyakan pengetahuan kepada mahasiswa tentang kebijakan program nasional masa nifas
b)      Memberi penguatan atas jawaban mahasiswa
c)      Mengklarifikasi jawaban mahasiswa
d)     Menyebutkan sumber pustaka.
1.   Memperhatikan penjelasan dosen
2.   Menanyakan hal-hal yang belum jelas di sela-sela penjelasan dosen dan memperhatikan jawaban dosen
3.   Menanggapi penjelasan dosen
1.   Ceramah
2.   Tanya jawab
1.LCD
2.White board
3.Laptop
4.Power point
5.spidol
Penutup
5 . menit
1.   Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk bertanya
2.   Mengevaluasi dengan menanyakan kembali materi yang telah diberikan
3.   menjawab pertanyaan yang diajukan mahasiswa
4.   Memberi pertanyaan lisan
5.   Menyimpulkan secara singkat materi yang telah disampaikan
6.   Salam penutup
1.   Mengajukan pertanyaan
2.   Menjawab penjelasan dosen
3.   Menjawab salam
1.   Ceramah
2.   Tanya jawab
1.   LCD
2.   White board
3.   Laptop
4.   Power point
5.   spidol

F.      EVALUASI
Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan dosen pada test lisan:
1.      Jelaskan pengertian masa nifas!
2.      Sebutkan tahapan masa nifas!
3.      Berapa kali kunjungan masa nifas dilakukan ? jelaskan !
G.    LAMPIRAN
1.      Lampiran 1 soal dan kunci jawaban
2.      Lampiran 2 uraian materi
3.      Lampiran 3 ppt media pembelajaran
Lampiran 1 Soal dan Kunci Jawaban
Pertanyaan :
1.   Jelaskan pengertian masa nifas!
2.   Sebutkan tahapan masa nifas!
3.   Berapa kali kunjungan masa nifas dilakukan ? jelaskan !
Kunci Jawaban :
1.   Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu.
2.   Tahapan masa nifas adalah
Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
·         Puerperium dini adalah suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.
·         Puerperium intermedial adalah suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam minggu.
·         Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.
3.   Kunjungan masa nifas dilakukan sebanyak 4 kali kunjungan yaitu :
Kunjungan
Waktu
Tujuan
I
6 – 8 jam setelah
Persalinan
  Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
    uteri
  Mendeteksi dan merawat penyebab lain
    perdarahan, rujuk jika perdarahan berlanjut.
  Memberikan konseling pada ibu/ salah satu keluarga
    bagaimana mencegah perdarahan pada masa nifas
    karena atonia uteri
  Pemberian ASI awal
  Melakukan hubungan antara ibu dengan bayi baru
    lahir
  Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah
    hipotermi
  Jika petugas kesehatan menolong persalinan ia harus
    tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam
    pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi
    dalam keadaan stabil.
2
6 hari setelah
Persalinan

  Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus
    berkontraksi,fundus di bawah umbilikus,tidak ada
    perdarahan abnormal, tidak ada bau
  Menilai adanya tanda tanda demam, infeksi atau
    perdarahan abnormal
  memastikan ibu mendapatkan cukup makanan,
    cairan dan istirahat
  Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
    memperlihatkan tanda tanda penyulit
  Memberikan konseling pada ibu tentang asuhan
    pada bayi,, tali pusat, menjaga bayi tetap
    hangat,dan merawat  bayi sehari hari
3
2 minggu setelah
Persalinan
  sama seperti  6 hari setelah persalinan
       4
6 minggu setelah
Persalinan
  Menanyakan pada ibu tentang penyulit penyulit
    yang ia  dan bayi alami
  Memberikan konseling untuk KB secara dini






Lampiran 2 Uraian Materi

ASUHAN KEBIDANAN III ( NIFAS )
A.    PENGERTIAN MASA NIFAS
·      Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6  minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003: 03).
·      Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari,2000:122).
·      Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu. (Ibrahim C, 1998).
B.     TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS
Tujuan masa nifas adalah:
1.      Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik
2.      Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya
3.      Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi, kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
4.      Memberikan pelayanan keluarga berencana.     

C.     PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DALAM MASA NIFAS
Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :
1.      Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.
2.      Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
3.      Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
4.      Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi.
5.      Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
6.      Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman.
7.      Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.
8.      Memberikan asuhan secara professional.
Asuhan Masa Nifas Normal
1.      Kebersihan diri
a)      Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
b)      Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air
Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu , dari depan ke belakang , baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Nasehatkan ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
c)      Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembelut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik  dan dikeringkan di bawah di bawah matahari atau diseterika.
d)      Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
e)      Jika ibu memiliki luka episiotomi atau laserasi , sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.


2.      Istirahat
a)      Anjurkan ibu untuk beristirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
b)      Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan kegiatan rumah tangga biasa perlahan lahan,serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur
c)      Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal :
-          Mengurangi jumlah asi yang diproduksi
-          Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
-          Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri

3.      Latihan
a)      Diskusikan pentingnya mengembalikan otot otot perut dan panggul kembali normal Ibu akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi sakit pada punggung.
b)      Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu seperti :  
-   Dengan tidur telentang dengan tangan disamping, menarik otot perut selagi me- narik nafas, tahan nafas ke dalam dan angkat dagu ke dada , tahan satu hitungan sampai  lima . rileks dan ulangi 10 kali.
-   Untuk memperkuat tonus otot vagina ( kegel )
c)      Berdiri dengan tungkai dirapatkan . kencangkan otot otot pantat dan pinggul dan tahan sampai lima hitungan . kendurkan dan ulangi latihan sebanyak  5                     kali. Mulai  dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan sebanyak 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke – 6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.                                                     

4.      Gizi
Ibu menyusui harus :
a)      Mengkonsumsi  tambahan 500 kalori tiap hari
b)      Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein , mineral dan vitamin yang cukup
c)      Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari ( anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui)
d)     Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin
e)      Minum kapsul vitamin A ( 200.000 unit ) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASInya.

5.      Perawatan Payudara
a)      Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
b)      Menggunakan BH yang menyokong payudara
c)      Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet.
d)     Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam . ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
e)      Untuk menghilangkan nyeri dapat minum parasetamol  1 tablet setiap 4 – 6 jam.
f)       Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI, lakukan ;
·         Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit.
·         Urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau gunakan sisir untuk mengurut  payudara dengan arah “ z “  menuju puting.
·         Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting  susu menjadi lunak.
·         Susukan Bayi Setiap 2-3 jam sekali . Apabila tidak dapat mengisa seluruh ASI keluarkan dengan tangan
·         Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui
·         Payudara dikeringkan.

6.      Sanggama
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jarinya ke dalam vagina tanpa  rasa nyeri . Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri. Banyak budaya, yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misal setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan.

7.      Keluarga Berencana
·         Idealnya pasanganpasangan harus menunggu sekurang kurangnya 2 tahun sebelum  Ibu hamil kembali
·         Waktu yang dianjurkan untyuk memulai kontrasepsi pada ibu yang menyusui
·         Waktu yang dianjurkan untuk memulai kontrasepsi pada ibu yang tidak menyusui.

D.    TAHAPAN MASA NIFAS
Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
1.   Puerperium dini
   Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.
2.   Puerperium intermedial
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam minggu.
3.   Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.

E.     KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL MASA NIFAS
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk :
1.   Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
2.   Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.
3.   Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
4.   Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.
Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas:
Kunjungan
Waktu
Tujuan
I
6 – 8 jam setelah
Persalinan
  Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
    uteri
  Mendeteksi dan merawat penyebab lain
    perdarahan, rujuk jika perdarahan berlanjut.
  Memberikan konseling pada ibu/ salah satu keluarga
    bagaimana mencegah perdarahan pada masa nifas
    karena atonia uteri
  Pemberian ASI awal
  Melakukan hubungan antara ibu dengan bayi baru
    lahir
  Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah
    hipotermi
  Jika petugas kesehatan menolong persalinan ia harus
    tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam
    pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi
    dalam keadaan stabil.
2
6 hari setelah
Persalinan

  Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus
    berkontraksi,fundus di bawah umbilikus,tidak ada
    perdarahan abnormal, tidak ada bau
  Menilai adanya tanda tanda demam, infeksi atau
    perdarahan abnormal
  memastikan ibu mendapatkan cukup makanan,
    cairan dan istirahat
  Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
    memperlihatkan tanda tanda penyulit
  Memberikan konseling pada ibu tentang asuhan
    pada bayi,, tali pusat, menjaga bayi tetap
    hangat,dan merawat  bayi sehari hari
3
2 minggu setelah
Persalinan
  sama seperti  6 hari setelah persalinan
       4
6 minggu setelah
Persalinan
  Menanyakan pada ibu tentang penyulit penyulit
    yang ia  dan bayi alami
  Memberikan konseling untuk KB secara dini

Referensi       
Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2002, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Ibrahim, Christin S, 1993, Perawatan Keebidanan (Perawatan Nifas), Bharata Niaga Media Jakarta
Pusdiknakes, 2003. Asuhan Kebidanan Post Partum. Jakarta: Pusdiknakes.
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Suherni, 2008. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.