POST PARTUM BLUES
A.
PENGERTIAN
POST PARTUM BLUES
Postpartum blues
merupakan gangguan suasana hati pasca persalinan yang bisa berdampak pada
perkembangan anak karena stres dan sikap ibu yang tidak tulus terus-menerus
bisa membuat bayi tumbuh menjadi anak yang mudah menangis, cenderung rewel,
pencemas, pemurung dan mudah sakit. Kondisi ini adalah periode emosional
strees yang terjadi antara hari ke 2 sampai 2 minggu setelah persalinan yang
terjadi 80% pada ibu post partum. Kemurungan masa nifas umumnya terjadi pada
ibu baru (Bahiyatun, 2009).
Hal
ini disebabkan oleh perubahan – perubahan irama atau cara hidupnya sesudah bayi
lahir. Yang berisiko mengalami kemurungan pasca bersalin adalah wanita muda,
kesulitan menyusui bayinya. Hal ini disebabkan perubahan hormonal pada
pertengahan post partum (Anggarini. Y, 2010)
B.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MENYEBABKAN POST PARTUM BLUES
Faktor-faktor
yang mungkin menyebabkan post partum blues meliputi:
1.
Pengalaman
melahirkan, biasanya pada ibu dengan melahirkan yang kurang menyenangkan dapat
menyebabkan ibu sedih
2.
Perasaan
sangat down setelah melahirkan, biasanya terjadi peningkatan emosi yang
disertai tangisan
3.
Tingkah
laku bayi, bayi yang rewel dapat membantu ibu merasa tidak mampu merawat bayi
dengan baik
4.
Kesulitan
dalam mengalami kewajiban setelah melahirkan, ibu memberi makanan pada bayi, aktivitas
perawatan bayi
5.
Konflik
dengan orang tua dan mertua (Ambarwati, 2008).
C.
GEJALA-GEJALA
POSTPARTUM BLUES
Gejala – gejala
post partum blues adalah :
1.
Menangis
2.
Perubahan
perasaan
3.
Cemas
4.
Kesepian
5.
Penurunan
nafsu sex
6.
Khawatir
mengenal sang bayi
7.
Kurang
percaya diri mengenai kemampuan menjadi seorang ibu (Anggraini, 2009).
D.
PENCEGAHAN
POSTPARTUM BLUES
Pencegahan
post partum blues diantaranya adalah:
1.
Pelajari
diri sendiri
Pelajari dan mencari informasi mengenai
postpartum blues, sehingga anda sadar terhadap kondisi tersebut. Apabila
terjadi, maka akan segera mendapatkan bantuan secepatnya
2.
Tidur
dan makan yang cukup
Diet nutrisi
cukup penting untuk kesehatan, yaitu melakukan usaha makan dan tidur yang
cukup, karena keduanya sangat penting selama periode postpartum dan kehamilan.
3.
Olahraga
Olahraga adalah
kunci untuk mengurangi postpartum, melakukan peregangan selama 15 menit dengan
berjalan setiap hari, sehingga membuat merasa lebih baik dan menguasai emosi
berlebihan dalam diri.
4.
Hindari
perubahan hidup sebelum atau sesudah melahirkan
Hindari
keputusan besar seperti membeli rumah atau pindah kerja, sebelum atau setelah
melahirkan. Tetaplah hidup secara sederhana dan menghindari stress, sehingga
dapat segera dan lebih mudah menyembuhkan postpartum yang diderita.
5.
Beritahukan
perasaan
Jangan takut
untuk berbicara dan mengekspresikan perasaan. Jika memiliki masalah dan merasa
tidak nyaman terhadap sesuatu segera memberitahu pada pasangan atau orang
terdekat.
6.
Dukungan
keluarga dan orang lain diperlukan
Dukungan dari
keluarga atau orang yang dicintai selama melahirkan sangat diperlukan.
Ceritakan pada pasangan atau keluarga untuk menjadi pendengar yang baik.
7.
Persiapkan
diri dengan baik
Persiapan
sebelum melahirkan sangat diperlukan.
8.
Senam
hamil
Kelas senam
hamil akan sangat membantu dalam mengetahui berbagai informasi yang diperlukan,
sehingga nantinya tidak akan terkejut setelah keluar dari kamar bersalin,
pengalaman traumatis saat melahirkan akan dapat dihindari.
9.
Melakukan
pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rumah
tangga sedikitnya akan membantu melupakan golakan perasaan terjadi selama
periode postpartum. Kondisi yang belum stabil bisa dicurahkan dengan memasak
dan membersihkan rumah (Suherni, 2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar